Minggu, 15 Februari 2015

Kepada Musashi Giang (1)

Nak, hal pertama yang papa ingin sampaikan padamu adalah bahwa ketika pertama kali kamu hadir ke dunia ini, ketika kau baru saja keluar dari rahim ibumu, tangis pertamumu kusambut dengan kata yang nyaris kuteriakkan:

Alhamdulillah Anakku Laki-Laki.

Sungguh tak terlukis kata rasa bangga dan bahagianya kami, papa dan mamamu.

Kamu adalah laki-laki. Ingat itu!!

Maka berfikir, bersikap dan bertindaklah sebagaimana layaknya seorang laki-laki.

Kedua:
Nak, andaikata oleh Tuhan, kamu hanya diberi dua pilihan; atheis atau munafik, maka kusarankan padamu untuk memilih menjadi atheis ketimbang menjadi orang munafik. Orang yang munafik itu ibaratnya adalah sisa-sisa sampah yang telah dikais oleh para pemulung.

Tetapi bersyukurlah sebab Tuhan tidak hanya telah memilihkanmu menjadi muslim, bahkan Tuhan pun dengan tegas memerintahkanmu menjadi seorang mukmin.

Ketiga:
Nak, jadikan kata yang satu ini sebagai azimat, dan bawalah kemana pun kau pergi.

"DIRI"

Jagalah dirimu untuk selalu tahu diri dan selalu hidup mandiri.
Jika kamu sudah mampu menjadi pribadi yang tahu diri dan mandiri, maka kamu telah memiliki harga diri.
Dan jika kamu telah memiliki harga diri, maka kamu tidak lagi akan pernah rendah diri, apa lagi berfikir bunuh diri. Insya Allah!!

Sebenarnya yang Tuhan paling inginkan dari seorang hamba itu adalah rasa tahu dirinya.
Tuhan sendiri adalah adalah dzat yang paling tahu diri. Sebagai pencipta, Dia tidak akan pernah meminta dirinya di sembah kecuali bahwa Dia memang telah memenuhi semua hak-hak dari ciptaannya.

Alam dan segala isinya diciptakan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Matahari, bulan, gunung, hutan, sungai, laut, udara, tanah angin, api, binatang, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, bukankah manusia tidak bisa hidup tanpa itu semua? Siapa pemilik itu semua? Allah!! Maka sembahlah Tuhanmu!!

Orang yang tahu diri pastilah akan beriman dan bertakwa. Orang yang tahu diri, pastilah merendahkan dirinya untuk meninggikan Tuhannya.
Orang yang merendahkan diri dihadapan Tuhannya, adalah orang yang pekerja keras, pengusaha tak kenal ampun dan bersamaan dengan itu menyerahkan segala urusannya pada Allah.Orang yang menyerahkan segala urusannya pada Allah adalah orang yang siap menerima apa saja keputusan-Nya.
Dalam konteks itulah Allah berjanji untuk memberikan apa saja yang kita minta. Itulah syaratnya doa, anakku!!

Keempat:
Nak, jika kau punya ide, punya gagasan tentang sesuatu yang tidaklah salah dimata Tuhan, maka implementasikanlah. Cukup kau minta ridho ibumu. Jangan kau dibingungkan oleh orang-orang disekitarmu. Mau itu mereka jungkir balik membenci dan menghasut orang sedunia untuk membencimu, itu urusan mereka.

Urusanmu adalah jalankan gagasanmu itu, loncati rintanganmu, buat nyaman hati orang tua, peduli pada sesama, dan berkontribusilah sekecil apapun, pada upaya-upaya apa saja yang ingin menegakkan hukum-hukum Rabb-mu di muka bumi ini.


Kurasa cukup dululah, nak. Itu saja kau pegang baik-baik.Insya Allah kau akan menjadi orang besar...

Tidak ada komentar: