Selasa, 17 Februari 2015

Kepada Naougy Hurun (2)

Putriku, gimana kabarmu, nak?
Baik-baiklah disana ya sayang...!!

Ingat...! Bahwa kau lahir dan hidup, itu dipilihkan. Tetapi bagaimana mengisi dan menjalani hidup ini, itu kaulah yg memilih...
Teruslah bergerak, teruslah berproses...

Sebab esok tak ada yang tahu. Sebab kepastian itu bukan punya kita. Kita hanya punya hati, punya rasa dan rasio. Gunakanlah itu sebaik mungkin. Sebab jika sekali saja kau dengan sadar memilih salah, maka pengadilan sejarah pasti menyeretmu ke kursi pasakitan....

Sayang...
Kau memang punya hak terhadap jaman, tetapi jamanmu adalah kegelapan, jamanmu adalah gemerlap filsafat, jamanmu jaman telanjang.
Tahu kamu kenapa Tuhan mengutus Nabi dan menitipkan wahyu-Nya?? Karena akal kadang-kadang terlalu sok tahu, sayang...
Karena manusia kadang-kadang sok Tuhan.

Sayang....
Kau memang harus terus membaca. Bacalah buku-buku yang sangat beragam itu, pelajari isinya, telaah pesannya, dan bila perlu kenalanlah dengan penulisnya. Baca dan sahabatilah alam sebab alam adalah guru para penulis. Bacalah dan catatlah berbagai peristiwa disekitarmu, baik yang kau alami maupun yang hanya kau lihat atau kau dengar, karena kelak kau pasti akan terseret oleh sejarah, entah sekedar kau adalah saksi atau memang pelaku darinya.

Belajarlah pada orang-orang besar sebab merekalah yang berhasil mensinergikan kekecilan-kekecilannya.
Belajarlah pada orang-orang yang sholeh, karena merekalah yang berhasil memanage potensi-potensi kesalahan dan kebenarannya.

Sekali lagi, bacalah!! Bacalah dengan nama Tuhanmu.
Tuhanmu yang telah mencipta, menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah! Dan Tuhanmulah yang MAHA MULIA.


Ah...belahan hatiku....

Betapa inginnya kucium keningmu saat ini.

Lindungi dan rawatlah selalu hatinya, Tuhan!!!


Pangkep, 8 April 2013

Tidak ada komentar: