Selasa, 17 Februari 2015

Kepada Musashi Giang (2)

Nak! Hari ini tangal 30 September. Besok adalah hari kesaktian pancasila.

Kau tahu apa artinya sakti? Sakti itu artinya memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Sakti itu jagonya jago.

Dulu ayah suka sekali nonton film G30S PKI. Film yang menggambarkan bagaimana Soeharto menyelamatkan negara dari kudeta berdarah Partai Komunis Indonesia tahun 1965. Beberapa jenderal terbunuh sebagai tumbal revolusi. Soekarno bersama orde lamanya pun tumbang disusul dgn tampilnya Soeharto dengan orde barunya. Ayah pun terkagum-kagum pada kepahlawanan Soeharto seperti yang ada di film itu.

Tahun 1998, gerakan reformasi yang dimotori oleh Amin Rais dan Sri Bintang Pamungkas berhasil menumbangkan Soeharto. Terungkaplah bahwa kisah di film itu penuh dengan kebohongan. Ayah lalu kembali terkagum-kagum pada kedua tokoh reformasi tersebut, dan tak suka lagi pada Soeharto.

Dulu sebetulnya ayah berharap Amin Rais menjadi presiden. Tetapi sayang Amin Rais dihempas oleh konsep yang di perjuangkannya sendiri, demokrasi.

Demokrasi tidaklah melihat siapa yang berjuang, siapa yang berjasa atau siapa yang paling layak, tetapi kepemimpinan tergantung pada suara mayoritas, tak peduli siapa dan apa latar belakang pemilik suara mayoritas itu. Amin Rais pun tinggallah singa ompong yang tidak lagi menjanjikan.

Tapi sudahlah nak, ini hanya prolog yang tak perlu kau tahu terlalu jauh, toh kau tahu banyak atau tidak, itu tidaklah menambah kemampuan ibumu memberimu uang jajan.

Hal yang perlu kau cari jawabannya nanti adalah pertanyaan ayahmu tentang "Benarkah Pancasila itu sakti??"

Ayah bertanya begitu karena sila-sila dasar negara yang ayah hafal sejak TK tidaklah sama dengan apa yang ayah lihat dan rasakan:

Pancasila telah diselewengkan menjadi Panca Sial sebagai berikut:

1. Ketuhanan ada ditangan suara terbanyak
2. Kemanusiaan yang labil dan biadab
3. Persekongkolan Indonesia
4. Kerakyatan yanf dipimpin oleh hukum dan kebijakan konspirasi perwakilan rakyat
5. Kegalauan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi.

Demikianlah nak, tugasmulah untuk meluruskannya.


Pangkep, 30 September 2013

Tidak ada komentar: